Walaupun perilaku pasar mungkin terlihat sangat sibuk, hal tersebut tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh psikologi massa. Trader membeli aset dengan ekspektasi tinggi bahwa harganya akan melonjak, kemudian sering kali menjual dengan panik saat tidak kondisi terlihat tidak bagus. Perilaku ini terjadi berulang kali, jadi tidak mengejutkan jika pada tahun 1930 ekonom Amerika Ralph Elliott berasumsi bahwa ada alasan tertentu untuk setiap tren pasar. Ia memutuskan menganalisis siklus pasar untuk mencari pengulangan pada pergerakan. Baca terus untuk mengetahui tentang teori Elliott Wave.

Terbentuknya teori

Elliott mulai menganalisis grafik data pasar yang mencakup 75 tahun terakhir untuk mempelajari sifat pergerakan pasar. Ia meyakini bahwa siklus pasar dapat berulang seperti perilaku investor.

Pada bulan Mei 1934, hasil pengamatan Elliott mulai membentuk serangkaian prinsip umum perilaku pasar saham. Pengamatan ini diterbitkan dalam buku berjudul “The Wave Principle” yang menjelaskan metode ini secara terperinci. Buku tersebut menjelaskan pola yang muncul berulang dan menjelaskan cara menentukan dengan tepat.

Bagaimana cara kerjanya?

Ralph Elliott mengusulkan bahwa tren pada harga finansial adalah hasil langsung dari psikologi investor. Elliott menemukan bahwa perubahan psikologi massa selalu muncul dalam pola yang sama: harga bergerak secara impulsif (motif) dan korektif. Pergerakan harga yang berulang saling menyusul disebut gelombang (wave). Gelombang ini dapat dibagi menjadi dua jenis.

Gelombang motif terdiri dari 5 gelombang: 3 pergerakan harga besar ke arah naik dan 2 koreksi. Gelombang ini diberi label gelombang 1, 2, 3, 4, dan 5. Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan saat mencari gelombang ini:

  1. Gelombang ketiga (gelombang impulsif kedua) biasanya adalah yang terbesar dalam urutan. Gelombang 1 atau 5 tidak akan lebih panjang dari gelombang 3.
  2. Saat gelombang 3 adalah gelombang impuls terpanjang, panjang gelombang 5 hampir sama dengan gelombang 1.
  3. Struktur gelombang 2 dan 4 akan bergantian: jika salah satu berupa koreksi tajam, yang lain akan berbentuk koreksi datar dan sebaliknya.
  4. Tinggi gelombang 3 harus lebih dari tinggi gelombang 1 (atau hitungan gelombang harus diulangi lagi). Gelombang harus membuat progres.

Gelombang korektif terdiri dari 3 gelombang: impuls turun, koreksi ke atas dan impuls turun lagi. Gelombang tersebut diberi label A, B, dan C. Aturannya, gelombang korektif A, B dan C biasanya berakhir di area gelombang rendah 4 sebelumnya.

Pola gelombang impulsif dan korektif 

Gelombang motif dan korektif dapat dilihat pada gambar di atas. Penting untuk diperhatikan panjang gelombang serta proporsinya. Gelombang 2 biasanya 60% panjang gelombang pertama. Gelombang 3 biasanya jauh lebih besar dari gelombang 1 dan gelombang 4 yang menyusul biasanya 30% atau 40% dari gelombang 3. Aturan yang sama berlaku untuk tren menurun.

Bagaimana cara membuka transaksi? 

Untuk melakukan trading dengan metode ini, trader harus berlatih menentukan gelombang pada grafik. Setiap gelombang harus benar-benar memenuhi kriteria di atas. Sebelum membuka transaksi, trader harus memeriksa ulang aturan tersebut untuk memastikan pola yang tepat telah ditemukan. Jika gelombang tidak sesuai dengan aturan tersebut, pola ditentukan dengan tidak tepat dan Anda harus memulai ulang.

Struktur gelombang menunjukkan bahwa harga bergerak dalam siklus. Misalnya, setelah tiga pergerakan besar ke atas, tren naik kemungkinan besar sudah mendekati akhir dan harga kemungkinan besar akan menurun.  

Untuk tren turun, yang terjadi adalah sebaliknya: setelah tiga pergerakan besar ke bawah, tren turun kemungkinan besar akan berakhir dan harga mungkin akan mulai meningkat.

Trading sekarang


Gelombang ini membantu menentukan arah tren dan momen masuk yang mungkin. Pergerakan ini bersifat fraktal, yang artinya dapat ditemukan pada jenis grafik besar maupun kecil. Jika Anda melakukan trading dalam rentang waktu pendek, Anda juga dapat mencari pola ini. Namun, biasanya lebih mudah melihatnya pada rentang waktu yang lebih panjang.

Misalnya, Anda mungkin melihat struktur ini pada grafik bulanan Amazon. Jelas terlihat bahwa harga awalnya meningkat dalam siklus 5 gelombang, diikuti dengan 3 gelombang korektif.

Teori Elliott Wave berlaku pada saham Amazon 

Dengan mencari pola Gelombang Elliott, Anda dapat terbantu dalam membuat keputusan terkait transaksi yang akan datang.

Setelah menentukan pola gelombang, Anda dapat memasuki posisi Beli selama pullback (gelombang korektif seperti gelombang 2 dan 4) selama tren naik. Jika dilakukan dengan benar, hal ini memungkinkan Anda “menunggangi” tren naik berikutnya saat harga naik ke titik tinggi berikutnya. 

Sementara untuk transaksi Jual – Anda dapat mengeksekusinya selama gelombang korektif pada tren turun untuk mendapatkan keuntungan dari tren turun pasar. 

Kesimpulan

Teori Elliott Wave mungkin terlihat rumit daripada strategi konvensional yang digunakan trader pemula. Teori ini memerlukan lebih banyak latihan, karena konsep utamanya adalah menentukan urutan gelombang dengan tepat. Namun, hal ini memberikan wawasan mendalam pada perilaku pasar. Hal ini memungkinkan trader yang berpengalaman merencanakan strategi trading di depan, sesuai dengan siklus pasar. 

Trading sekarang