Pendekatan manajemen risiko yang digunakan trader adalah hal yang sangat penting. Sangat penting sehingga dapat menentukan hasil keseluruhan sesi trading. Jadi pertanyaan kami: langkah apa yang dapat diambil untuk mengembangkan strategi yang efektif dan dapat mengelola kerugian?
Anda beruntung. Kami telah menyusun 8 kiat manajemen risiko yang dapat dipertimbangkan saat mengembangkan strategi.
1. Memilih jalur pengelolaan modal
Ada dua cara untuk menangani modal. Pertama, ada pendekatan konservatif bagi trader yang lebih berhati-hati dan kedua, pendekatan yang lebih agresif bagi trader yang lebih berpengalaman. Metode apa pun yang dipilih trader, kunci terpenting adalah tetap kukuh mempertahankannya.
Metode konservatif menyebutkan bahwa investasi dalam satu transaksi tidak boleh lebih dari 1% dari modal trader dan hindari menggunakan lebih dari 3% dari seluruh modal dalam satu trading. Misalnya, trader hanya dapat membuka 3 transaksi dalam waktu yang sama, tetapi investasi total tidak boleh melebihi 3% dari saldo akun mereka. Metode ini sering disukai oleh trader pemula karena memerlukan dana lebih sedikit.
Strategi yang lebih agresif menyebutkan bahwa investasi boleh hingga 5% dalam satu transaksi dan tidak boleh lebih dari 15% dari modal dalam sekali waktu. Hal ini memungkinkan trader membuka 3 transaksi dengan investasi 5% di waktu yang sama. Harap diingat bahwa trader harus mendiversifikasi risiko agar kemungkinan kerugian tidak melebihi 5%.
2. Diversifikasi aset
Memilih satu atau dua aset dan trading hanya pada aset tersebut dapat berisiko. Terkadang pasar tidak dapat diprediksi dan membuka beberapa transaksi pada satu aset dapat menyebabkan mengalami kerugian. Trader yang lebih berpengalaman akan memilih sekurangnya 4 atau 5 aset, sebaiknya pada instrumen yang berbeda (mis. Saham dan Valas, Crypto dan ETF), yang tersedia pada waktu yang berbeda, untuk membuat kondisi trading beragam. Diversifikasi portofolio trader dengan cara ini juga memungkinkan mereka mengelola kerugian dan risiko dengan lebih efektif.
3. Mencari titik masuk yang tepat
Tidak ada cara untuk yakin 100% tentang memasuki transaksi, tetapi ada cara untuk mencari peluang yang lebih baik. Trader dapat memanfaatkan indikator teknis, mengikuti berita terkait, atau menggunakan data untuk menentukan peluang, bukan hanya berdasar intuisi. Semua trading harus dijalankan dengan kiat manajemen risiko ini.
4. Trading jangka waktu panjang
Indikator dapat sangat berguna, tetapi tidak selalu memberikan perkiraan yang tepat. Indikator dapat menyesatkan terutama dalam jangka waktu pendek, kecuali memang dirancang untuk trading jangka pendek, karena itu trader pemula sebaiknya bertahan menggunakan jangka waktu yang panjang. Trading jangka pendek membawa risiko tinggi dan trader mungkin mengalami bahwa jika mereka tidak menggunakan alat analisis yang efektif dan hanya mengandalkan intuisi, mereka akan mengalami kerugian. Waktu trading yang panjang memungkinkan trader mengembangkan strategi yang tepat dan menanalisis aset dengan lebih baik.
5. Hedging
Teknik ini sangat bagus bagi trader yang mencoba mengelola risiko. Hedging adalah membuka posisi sebaliknya dari aset yang sama, untuk melindungi modal jika harga bergerak ke arah sebaliknya. Mis. trader dapat membuka posisi Beli dan Jual pada set yang sama, untuk mempersiapkan menghadapi segala kemungkinan.
Namun, trader harus ingat bahwa hal ini juga dapat menjadi bumerang karena memangkas potensi penghasilan. Hal ini memerlukan latihan, jadi trader harus memastikan bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan.
6. Batas trading
Trader yang lebih berpengalaman biasanya mengikuti sejumlah aturan. Aturan yang terpenting adalah menetapkan batas jumlah transaksi dalam satu hari, atau membatasi jumlah transaksi gagal beruntun. Aturan ini dapat menyelamatkan saat trader lelah. Memecah menjadi beberapa sesi trading perlu untuk menyegarkan pikiran. Trading dalam kondisi pikiran yang lelah dapat berbahaya. Lebih baik beristirahat untuk menjernihkan pikiran dan kembali melakukan trading setelahnya.
7. Menganalisis kesalahan
Menurut beberapa statistik, hingga 95% trader tidak menganalisis kinerja mereka dan melacak transaksi mereka. Kalau kita tidak mengetahui kesalahan kita, bagaimana kita memperbaikinya? Melacak semua investasi, hasil serta penghasilan adalah cara yang sangat penting untuk mengembangkan strategi trading yang efektif. Jika tidak, kesalahan yang sama akan terjadi lagi dan lagi.
8. Penarikan keuntungan yang rutin
Baik trader lebih suka menarik keuntungan setiap minggu atau setiap bulan, pening untuk menarik sebagian hasil (30% hingga 50%) agar ada perasaan berhasil dan melihat hasilnya. Walaupun jumlahnya tidak besar, penarikan dapat memotivasi trader dan menghindarkan perasaan putus asa.
Semoga kiat ini berguna dan efektif dalam strategi trading Anda. Pendekatan cermat dan penuh pertimbangan akan membuat trader mencapai hasil lebih baik seiring waktu.