Setelah semua yang terjadi pada tahun 2020 dan 2021, melihat saham maskapai penerbangan sama menakutkannya dengan melihat wanita yang sedang menuruni tangga menuju ruang bawah tahan dalam film horor. Namun yang mengejutkan adalah pada akhir tahun, maskapai penerbangan tidak hanya bertahan tetapi bahkan menunjukkan progres yang cukup bagus. Bagaimana bisa?
Mari kita lihat apa yang sebelumnya terjadi pada industri penerbangan untuk mencari tahu:
- Apa yang memengaruhi saham maskapai penerbangan di tahun 2021;
- Ancaman apa yang masih memengaruhi industri ini;
- Maskapai penerbangan mana yang menunjukkan hasil terbaik di tahun 2021;
- Apa yang bisa diharapkan pada tahun depan.
Singkatnya…
Setelah kerugian besar yang dialami industri penerbangan pada gelombang pertama COVID, saham mulai naik lagi pada tahun 2021. Alasan utamanya adalah peluncuran vaksin, pembukaan sebagian perbatasan, dan pulihnya permintaan penerbangan karena melunaknya pembatasan perjalanan.
Namun, industri ini masih jauh dari kata aman. Mutasi baru virus, beberapa penutupan wilayah, dan prosedur perjalanan yang rumit tetap menjadi kekhawatiran utama industri penerbangan sepanjang tahun 2021. Video berikut menunjukkan dinamika harga saham maskapai penerbangan utama pada tahun kedua pandemi.
Tinjauan data historis saham maskapai penerbangan, 2017 – 2021
Munculnya Omicron
Pada akhir tahun, saham maskapai penerbangan kembali dihantam varian virus Omicron. Investor mulai panik, saham jatuh — tetapi tidak terlalu lama. Hanya dalam beberapa hari, situasi membaik di tengah laporan bahwa Omicron mungkin tidak lebih mematikan dari varian sebelumnya. Analis JP Morgan menyimpulkan sentimen pasar, menyebut bahwa risiko Omicron terlalu dibesar-besarkan.
Karena itu, keyakinan investor menguat bahwa varian baru ini tidak akan membawa hasil pesimis. Masalah utama maskapai penerbangan baru dapat terjadi dalam skenario terburuk: jika Omicron atau mutasi baru virus menjadi sangat berbahaya yang membuat pembatasan semakin ketat daripada yang terjadi pada tahun 2020. Para trader meyakini bahwa hal ini tak mungkin terjadi dan terus berinvestasi dalam industri penerbangan.





Apa yang bisa diharapkan pada tahun 2022?
Terlepas dari semua masalah yang disebabkan Covid, maskapai penerbangan utama tetap bertahan dan bahkan menunjukkan perkembangan belakangan ini. Misalnya, maskapai penerbangan AS berhasil melewati masa sulit tanpa kebangkrutan besar. Maskapai penerbangan menghasilkan pendapatan cukup besar untuk tetap beroperasi dan menghindari masalah. Memang neraca mereka tidak terlalu mengagumkan, tetapi saat ini bukanlah saat kritis bagi industri ini. Sepertinya kebutuhan perjalanan lebih kuat daripada rasa takut dan analis memperkirakan akan ada pertumbuhan lebih lanjut pada saham maskapai penerbangan pada tahun 2022 — kecuali jika Covid memunculkan sesuatu yang lebih buruk.
Saham Terbaik untuk Investasi di tahun 2022
Menjelang awal tahun 2022, saham maskapai penerbangan Amerika terlihat paling aman. Misalnya, Delta memiliki kinerja paling kuat dalam industri ini sebelum pandemi dan lebih fleksibel dibandingkan sebagian besar kompetitornya. Southwest adalah penerbangan domestik AS yang dominan dan biayanya relatif lebih rendah dibandingkan kompetitor besarnya.
Saham maskapai penerbangan terbaik tahun 2021*
American Airlines Group Inc. AAL +15%perubahan 1 tahun | Delta Air Lines, Inc. DAL -5,26%perubahan 1 tahun | Southwest Airlines Company LUV -12,13%perubahan 1 tahun |
Kesimpulan
Terlepas dari gejolak dalam dua tahun terakhir, maskapai penerbangan utama tidak mengalami kebangkrutan, bahkan menunjukkan progres cukup baik. Peluncuran vaksin dan pembukaan sebagian perbatasan membantu memulihkan permintaan perjalanan udara yang berdampak positif pada nilai saham maskapai penerbangan di tahun 2021.
Varian virus baru Omicron dan adanya kemungkinan mutasi baru virus tetap menjadi ancaman terbesar industri ini — saham maskapai penerbangan dapat jatuh lagi jika ada pembatasan perjalanan dan penutupan lagi. Semoga skenario terburuk ini tak akan terjadi dan investor sepertinya yakin hal ini tak akan terjadi. Namun, perlu diwaspadai bahwa proses pemulihan mungkin memerlukan waktu beberapa tahun dan mungkin akan diikuti volatilitas kuat.




