Ikhtisar
Secara umum, pasar cenderung membentuk berbagai pola sebagai akibat dari psikologi trader (pembeli dan penjual) di pasar. Misalnya, akan terlihat saat harga mencapai level pasar tertentu, ketika pembeli dan penjual tidak dapat memutuskan langkah selanjutnya. Hal ini sering kali menghasilkan formasi stagnan sementara atau pola ketika pembeli dan penjual mencoba memutuskan siapa yang lebih unggul. Jadi ada dua kategori besar pola trading yang populer.
- Pola kelanjutan tren yang pada akhirnya akan mengarah pada kelanjutan dari tren yang sedang berjalan. Pola ini termasuk segitiga simetris, segitiga naik atau turun, bendera, dan pennant.
- Pola pembalikan tren yang biasanya menghasilkan perubahan atau pembalikan pada arah tren. Pola ini termasuk pola head and shoulder, double top/bottom atau triple top/bottom serta irisan turun dan naik.
Kedua kategori ini terdiri dari berbagai desain dan variasi. Kuncinya adalah memahami pola trading paling umum yang memiliki probabilitas keberhasilan lebih tinggi.
Mengapa harus trading menggunakan pola?
Pola cenderung menjadi salah satu metode terbaik untuk mendapatkan sinyal beli dan jual yang tepat waktu dan valid serta memungkinkan penempatan target harga yang tepat untuk target stop loss dan take profit. Walaupun banyak indikator tradisional yang menawarkan sinyal masuk trading, tidak ada indikator yang memberikan target take profit. Selain itu, ada ungkapan di antara pedagang berpengalaman:
”Memasuki trading itu mudah. Semua orang bisa melakukannya. Mengetahui kapan harus keluar adalah bagian yang sulit.”
Untungnya, pola grafik populer memberikan solusi titik masuk dan keluar trading bagi trader.
Pola Keberlanjutan
Segitiga simetris
Biasanya pola simetris adalah pola keberlanjutan, yang artinya bahwa saat garis tren saling mendekat dan bertemu, akan terjadi breakout di sisi tren yang sedang berlangsung. Jadi jika pola terbentuk selama tren bullish, artinya breakout akan terjadi pada bagian atas segitiga.
Hal ini juga sejalan dengan teori Elliott Wave yaitu gelombang korektif 4 sering terbentuk sebagai pola segitiga simetris. Sinyal masuk muncul saat grafik lilin pertama tertutup di luar garis segitiga. Kemudian stop loss harus ditempatkan di bawah garis yang berlawanan dan target keuntungan harus kurang-lebih sama dengan lebar dasar segitiga ke arah breakout harga.
Segitiga naik
Segitiga naik biasanya terbentuk dalam tren naik saat pasar mengambil jeda kecil untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Fakta bahwa garis atas datar dan garis bawah naik menunjukkan bahwa pembeli pelan-pelan mengungguli penjual hingga breakout yang tak terelakkan terjadi pada sisi atas pola.
Bukan tidak mungkin breakout atau penolakan palsu dapat terjadi di sisi segitiga yang salah, jadi diperlukan kesabaran sampai harga mengalami breakout ke atas di luar segitiga. Sinyal masuk dihasilkan saat grafik lilin pertama menutup di luar dan di atas garis datar segitiga. Kemudian stop loss harus ditempatkan di bawah garis yang berlawanan dan target keuntungan harus kurang-lebih sama dengan lebar dasar segitiga ke arah breakout harga.
Segitiga turun
Segitiga turun biasanya terbentuk dalam tren turun saat pasar melakukan jeda kecil untuk menentukan siapa yang lebih unggul. Fakta bahwa garis bawah datar dan garis atas menurun menunjukkan bahwa penjual pelan-pelan unggul daripada pembeli sampai breakout yang terhindarkan terjadi di sisi bawah pola.
Bukan tidak mungkin breakout atau penolakan palsu terjadi di sisi segitiga yang salah, jadi diperlukan kesabaran sampai harga mengalami breakout ke bawah di luar segitiga. Sinyal masuk dihasilkan saat grafik lilin pertama menutup di luar dan di bawah garis datar segitiga. Kemudian stop loss harus ditempatkan di atas garis yang berlawanan dan target keuntungan harus kurang-lebih sama dengan lebar dasar segitiga pada arah breakout harga.
Flag (Bendera) & Pennant (Panji)
Flag adalah segitiga kecil setelah pergerakan harga yang tajam dan kuat baik ke atas maupun ke bawah. Perilakunya sama dengan segitiga simetris pada breakout tetapi target keuntungannya tidak sama dengan lebar dasar yang sangat kecil, tetapi agak sama dengan ukuran tiang atau pergerakan yang terjadi sebelum munculnya flag.
Stop loss atau keluar dari trading jika tidak terjadi seperti yang diharapkan diletakkan di bawah titik rendah pola jika flag adalah bullish, atau di atas titik tinggi pola jika flag adalah bear. Perilaku pennant sama dengan flag tetapi mirip dengan kanal mikro yang turun atau segiempat atau irisan turun. Target stop loss dan take profit sama dengan pada flag.
Pola pembalikan tren
Kepala dan bahu
Kepala dan bahu adalah pola dengan signifikansi akurasi statistik yang kuat. Pola ini adalah pola pembalikan tren yang biasanya terjadi di akhir tren dan menandai awal tren sebaliknya.
Pola ini terdiri dari tiga puncak. Bahu kanan, kepala, dan bahu kiri. Biasanya puncak yang menyerupai kepala adalah yang terbesar sementara puncak bahu lebih kecil, bisa berukuran sama atau berbeda. Pemicu kritis sinyal dihasilkan saat harga pecah di bawah garis leher pola ini pada pola kepala dan bahu normal atau di atas garis leher pada pola kepala dan bahu terbalik.
Target take profit diletakkan dengan jarak yang sama dengan jarak antara kepala dan garis leher. Stop loss diletakkan di atas atau di bawah puncak bahu kanan tergantung pada arah pembalikan.
Double bottom
Double bottom biasanya terbentuk dari dua titik rendah dengan kedalaman hampir sama dan terlihat seperti huruf W. Terbentuknya di bawah tren turun, menunjukkan akhir dari tren. Pemicu sinyal terjadi saat harga menutup di atas garis leher. Variasi double bottom yang lebih langka adalah triple bottom yang terdiri dari tiga titik rendah yang serupa.
Double top
Double top biasanya terbentuk dari dua puncak yang tingginya hampir sama dan terlihat seperti huruf M. Terbentuknya di atas tren naik dan menandakan akhir tren. Pemicu sinyal terjadi saat harga menutup di bawah garis leher. Triple top adalah variasi double top dengan tiga puncak serupa, variasi yang cukup langka
Irisan turun
Irisan turun biasanya terbentuk dari dua garis tren turun yang saling mendekat. Pola ini menandakan turunnya volatilitas atau pergerakan harga saat mendekati ujung yang sempit. Breakout dan irisan turun biasanya terjadi pada sisi atas yang membentuk pola menjadi bullish.
Irisan naik
Irisan naik biasanya terbentuk dari dua garis tren naik yang saling mendekat. Pola ini menandakan turunnya volatilitas atau pergerakan harga saat mendekati ujung yang sempit. Breakout pada irisan naik biasanya terjadi di sisi bawah yang membuat pola menjadi bearish.
Kesimpulan
Trading dengan pola menawarkan manfaat ganda dalam hal waktu masuk atau keluar dari trading baik dengan keuntungan maupun kerugian. Perlu dicatat bahwa bagian tersulit dari trading dengan pola adalah mengenali dengan tepat pola tersebut.
Seperti pada setiap garis tren, setidaknya dua titik harus dihubungkan, hal yang sama terjadi pada garis pola. Dalam hal segitiga simetris, dua titik harus menghubungkan garis atas dan dua titik harus menghubungkan garis bawah. Titik terakhir bisa menjadi tempat terjadinya breakout.
Terlepas dari itu, trader juga harus mewaspadai breakout palsu dan siap menghadapi fakta salah menggambar pola, terutama di saat awal. Trading dengan pola bisa menyenangkan sekaligus menghasilkan.