Jika Anda bertanya-tanya apakah tren akan terus naik atau runtuh seperti setumpuk kartu, indikator ADX mungkin adalah solusi terbaik bagi Anda. Mari kita lihat apa yang dimaksud dengan ADX beserta contohnya.
Penjelasan indikator ADX
“ADX” adalah singkatan dari Average Directional Index yang berfungsi untuk mengukur kekuatan tren. Indikator ini tidak hanya mencari tahu apakah pasar akan naik atau turun, tetapi memahami seberapa kuat pergerakan tersebut dan apakah bijak untuk menunggangi gelombangnya.
ADX dihitung menggunakan moving average ekspansi rentang harga selama periode tertentu. Umumnya, periodenya adalah 14 bar.
Rumus indikator ADX
ADX dihitung menggunakan moving average ekspansi rentang harga dalam periode tertentu (biasanya 14 bar). Jangan khawatir karena platform IQ Option yang akan melakukan penghitungan.
Indikator ini terdiri dari 3 garis:
- Garis utama (kuning) menunjukkan kekuatan tren secara keseluruhan.
- +DI (garis hijau) mengukur kekuatan pergerakan ke atas.
- -DI (garis merah) Mengukur kekuatan pergerakan ke bawah.
Indikator ADX: cara menggunakannya
Indikator ADX berkisar mulai dari 0 hingga 100:
- Angka di bawah 20 biasanya berarti tren lemah atau tidak ada.
- Angka di atas 40 menunjukkan tren yang kuat.
Berikut panduan langkah demi langkah tentang cara menggunakan indikator ADX:
- Gunakan indikator ADX.
Masuk ke bagian Indikator dari Ruang Trading dan pilih ADX dari daftar yang ada.
Sesuaikan pengaturan. Pengaturan bawaannya adalah 14 periode yang biasanya cocok untuk sebagian besar trader. Anda dapat menambah periodenya — hal ini akan menambah akurasi ADX, tetapi kurang sensitif.
- Analisis kekuatan tren. Pertama, lihat garis utama (kuning). Jika garis utama naik, artinya tren semakin menguat. Jika turun, artinya kekuatan tren semakin menurun. Untuk mengukur kekuatannya, lihat rentangnya:
- 0-25 — Tren tidak ada atau lemah
- 25-50 — Tren kuat
- 50-75 — Tren yang sangat kuat
- 75-100 — Tren yang benar-benar kuat
- Analisis arah tren:
- Jika garis +DI berada di atas garis -DI, pasar kemungkinan dalam fase bullish.
- Garis -DI yang lebih tinggi daripada garis +DI menunjukkan sentimen pasar yang bearish.
- Garis +DI dan -DI yang berpotongan memberikan sinyal akan datangnya pembalikan tren. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi momen yang optimal untuk memasuki atau keluar dari trading.
Strategi indikator ADX
ADX dapat bekerja dengan optimal saat digunakan bersama indikator lain seperti moving average, Parabolic SAR, atau RSI. Mari kita lihat contoh penggunaan kombo indikator ADX + RSI.
RSI adalah satu garis yang bergerak di antara 0 dan 100 pada grafik. Semakin dekat garis tersebut pada angka nol, semakin besar kemungkinan aset menjadi oversold yang artinya semua orang sedang menjualnya.
Di sisi lain, jika RSI mendekati 100, artinya aset tersebut overbought — pada dasarnya, orang-orang sedang membelinya seperti saat Black Friday.
Apa artinya bagi Anda?
- Jika RSI berada di dekat nol, ini mungkin adalah saat yang tepat mempertimbangkan untuk membeli karena harga aset kemungkinan akan segera naik.
- Saat mendekati 100, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjual, karena harga kemungkinan akan segera turun.
Pada grafik, ADX menunjukkan tren bearish yang kuat. Tak lama kemudian, RSI memasuki zona oversold yang menunjukkan kemungkinan pembalikan tren. Dan memang benar, setelah beberapa saat, kita lihat garis hijau ADX berpotongan dengan garis merah dari bawah tepat pada awal pembalikan bullish. Ini mungkin adalah momen yang tepat untuk membuka trading Naik.
Kesimpulan
Indikator ADX dalam istilah yang sederhana adalah alat yang dapat membantu trader menentukan kekuatan tren di pasar. Indikator ini juga mengidentifikasi arah tren dan potensi pembalikannya. Namun, untuk hasil terbaik, disarankan untuk memasangkan ADX dengan indikator tambahan sebagai konfirmasi.
